Sekretaris Kabinet Pramono Anung. MI/Ramdani
Jakarta: Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan upaya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto soal proposal damai antara Ukraina dan Rusia harus dilihat secara positif. Meski demikian, Pramono menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo akan memanggil Prabowo membahas isi detail dari proposal damai yang telah dikemukakan Menhan.
“Apa disampaikan menteri pertahanan di dalam forum official yang kemudian mendapatkan tanggapan baik dari Ukraina maupun Rusia tentunya harus dilihat dalam perspektif yang positif. Saya yakin bahwa Pak Prabowo menyampaikan itu pasti dengan niat baik,” terang Pramono pada media di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu, 7 Juni 2023.
Menhan menyampaikan gagasan mengenai perdamaian Rusia-Ukraina dalam Konferensi Pertahanan di Singapura, beberapa waktu lalu. Saat itu Menhan hadir sebagai pembicara dan mengusulkan ide yakni gencatan senjata, zona demiliterisasi yang dijamin oleh pasukan penjaga perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Usulan Menhan itu juga direspons oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko. Prabowo juga bertemu dengan Duta Besar Ukraina yang mengklarifikasi proposal damai tersebut.
Pramono menjelaskan, Presiden Jokowi telah berkunjung ke Ukraina dan Rusia pada 2022. Saat itu, presiden juga menyampaikan isu perdamaian antara lain penghormatan terhadap kedaulatan serta membuka ruang dialog, isu kemanusiaan berupa bantuan bagi rakyat Ukraina serta percepatan pemulihan pasokan pangan dan pupuk global yang terdampak akibat konflik kedua negara.
“Nah karena turunan dari kebijakannya sudah diambil oleh presiden, kebetulan saya mendampingi ketika presiden ke Ukraina maupun ke Rusia, itulah yang menjadi pegangan. Karena ini (proposal Menhan) menjadi Polemik di ruang publik, presiden sudah menyampaikan beliau akan memanggil dan berdiskusi dengan Pak Prabowo mengenai hal tersebut,” papar Pramono.
Ia meyakini usulan Menhan didasari atas niat baik. Oleh karena itu, istana akan mendengar lebih detail soal proposal tersebut.
“Ya nanti antara Pak Presiden dengan Pak Prabowo, tetapi saya yakin seyakin-yakinnya bahwa para menteri kita dalam usulan proposal seperti itu pasti niatnya baik,” ungkapnya.